Indahnya Bercinta Dengan Pria Pujaan Dengan Anuku Yang Besar
Cerita Dewasa - Cerita DewasaIndahnya Bercinta Dengan Pria Pujaan Dengan Anuku Yang Besar - Kali ini admin ceritasexsnow akan memberikan anda sebuah Cerita Sex Indahnya Bercinta Dengan Pria Pujaan Dengan Anuku Yang Besar. Jangan kemana-mana dulu sebelum anda selesai membaca cerita persembahan dari Poker Uang Asli Garenaqq.
Aku berada tepat di depan rumah mas Gio
saat ini, tapi aku masih malu untuk masuk ke dalam. Dari dalam mobil aku
melihat ada mobil yang terparkir juga di halamannya dan aku yakin kalau
itu mobil Via tunangannya, aku menghela nafas panjang. Apa yang harus
aku lakukan sekarang, pagi tadi aku menyatakan perasaanku pada mas Gio.
Cowok yang bekerja satu kantor denganku.
Sebenarnya aku sudah mencintainya jauh
sebelum dia memutuskan untuk bertunangan dengan gadis yang baru dua
bulan menjadi pacarnya. Aku tahu kalau mas Gio memang beda dengan pria
lain, yang hanya ingin berhubungan intim dengan pasangannya seperti
halnya dalam cerita sex yang saat ini marak terjadi. Baik di dalam
ruangan maupun di tempat umum sekalipun.
Aku Dewi seorang wanita yang sudah cukup
matang di usiaku yang menginjak 27 tahun, tapi selama ini aku belum
pernah berhubungan dengan seorang pria. Apalagi untuk melakukan adegan
layaknya dalam cerita sex, bukan karena tampangku atau gimana tapi
karena kesibukanku sebagai wanita karir. Dan selama ini juga aku
tertarik pada mas Gio teman satu kantor yang dua tahun lebih tua dariku.
Sebenarnya mas Gio adalah pria yang
merupakan seniorku di perusahaan ini, dan dia pernah juga dekat
denganku. Tapi karena sikapku dingin akhirnya diapun menghindariku
secara perlahan, dia tidak pernah tahu kalau sebenarnya aku juga
mencintainya. Tiba-tiba lamunanku terhenti ketika kaca mobilku ada yang
mengetuknya “Dew..mau masuk apa nggak?” Tanya mas Gio dari luar jendela
mobil.
Aku tersentak kaget lalu aku buka
jendela mobil “Iya mas.. ini Dewi cuma mo nganter fail yang harus mas
Gio kerjakan” Dia menatapku lalu membuka pintu mobilku “Ayo Dewi aku
tahu kamu bukan hanya ingin mengantar ini kan..” Dia menarik tanganku,
akupun ikut masuk ke dalam rumahnya rupanya mobil tunangannya tadi sudah
tidak ada. Mungkin karena itu juga mas Gio tahu aku berada di luar.
“Mau minum apa Wik..soalnya di rumah
sedang tidak ada orang jadi aku yang akan buatkan minuman buat kamu..”
Kata mas Gio dengan santainya diapun menuju ke dapurnya, dan aku hanya
bisa duduk di ruang tamunya sambil melihat foto keluarga mas Gio di
dinding ruangan itu. Dan tidak lama kemudian mas Gio datang dengan
membawa minuman dan dia hidangkan didepanku.
Kamipun mengobrol agak lama mulai dari
membahas pekerjaan sampai akhirnya sampai juga di perbincangan mengenai
pernyataan isi hatiku padanya tadi pagi “Maaf Dewi..aku benar-benar
merasa terkejut mendengar kamu bilang hal itu padaku..” Diapun
melanjtkannya kembali “Sebenarnya dari dulu aku sudah menyukaimu tapi
aku lihat kamu begitu dingin padaku karena itu…”.

Sebelum dia melanjutkan kata-katanya aku
dengan sigap langsung memeluknya, malah aku berani mendekap erat tubuh
mas Gio. Tapi seperti biasa aku tidak mengatakan sesuatu sepatah katapun
yang ada hanya menangis dan menangis, sampai-sampai aku sesenggukan
hingga mas Gio berkata “Sudah Dewi.. kamu jangan nangis gitu.. ” Dia
belai rambutku dengan lembut.
Hingga akhirnya mas Gio perlahan namun
pasti mendaratkan ciumannya pada pipiku, dan aku yang sudah lama
memendam hal itu sekejap menutup mataku. Sebagai pri dewasa mas Giopun
mengerti kalau aku menginginkan lebih, dengan lembut dia daratkan
bibirnya pada bibirku yang sedari tadi mengingnkan hal itu lalu kamipun
melumat bibir kami dengan penuh gairah.
Meskipun belum pernah memiliki cerita
sex dengan pria lain akupun tidak diam begitu saja, dengan lihai aku
mengulum bibir mas Gio dan aku sendiri yang mendesah saking menikmatinya
“UUuuuhhhh….. aaaaaahhhh…
eeeeeuuuuuuaaaaccchhhh…..aaaahhhh…aaaaaahhhhh…maaas…aaahhhhhhh…”
Tanganku melingkar di leher mas Gio bahkan aku belai lembut rambut dan
pundaknya.
Mungkin karena sudah terangsang dengan
sentuhan-sentuhanku mas Gio membopong tubuhku masuk ke kamarnya. Dan
anehnya aku diam saja malah aku menantikan hal selanjutnya terjadi
setelah sampai di dalam kamarnya mas Gio menurunkan tubuhku, aku yang
masih berdiri dengan sedikit kaku. Kemudian bagian dadaku di sentuh
dengan lembut oleh mas Gio dia remas lalu dia pilin dengan lembut.
Akupun kembali mendesah dan
menggelinjang, apalagi ini baru pertama kali aku di senyuh oleh pria.
Ketika tangan mas Gio berusaha melepas bajuku akupun membantunya juga
sehingga dengan jelas hanya nampak celana dalamku yang berwarna merah
maron. Sedangkan yang lain sudah dapat dilepas oleh mas Gio, kini dia
menatap tubuh mulusku dan aku menatapnya dengan penuh nafsu.
Kemudian mas Gio merebahkan tubuhku di
atas tempat tidurnya “Dewi.. apa kamu tidak akan menyesal melakukan ini
bersamakku?” Mas Gio masih sempat menanyakan hal itu padaku, aku yang
sudah di penuhi dengan nafsu menganggukan kepala layaknya anak kecil dan
dengan cepat mas Gio melepas celananya seketika juga kontolnya yang
besar dan seakan mengacung dia arahkan pada memekku.
Aku yang baru pertama kali melakukan
adegan layaknya cerita sex ini, hanya berusaha melebarkan pahaku. Dan
benar saja kontol mas Gio langsung menancap di lubang memekku
“Ooouuuhhh… maaas… pelaaaan… saaakiiiit…. aaaaahhhhhhh….uuuuuuuhhhh…”
Mas Gio berhenti sejenak lalu dia perlahan mulai menggerakan pantatnya
dan saat itu juga aku merasakan kenikmatannya.
Kini aku tidak lagi meringis kesakitan
tapi kenikmatan luar biasa yang aku rasakan “Oooouuhh… aaaaahhhhh….
aaaahhhh… aaaaahhhh… aaaaahhhh…. maaaaass… aaahhhh… aaaaaahhhh..”
Nikmatnya setiap gerakan yang dilakukan mas Gio di atas tubuhku bahkan
aku hanya menatapnya dari bawah, sambil mengelus punggung serta pinggul
mas Gio yang terus bergoyang.
Mas Giopun mengerang kenikmatan juga
“Ooouuhhh.. Dewiiii….. aaaahhhhh…aaaaaahhhh… maaas… gaaak…kuaaat laaagi…
saaayaaaanag…. aaaaahhhhhhh… aaahhh” Seketika aku merasakan kalau
kontol mas Gio seakan bergerak didalam kemaluanku dan melepaskan sesuatu
yang begitu hangat aku rasakan di selangkanganku dan aku lihat gerakan
tubuh mas Gio mulai melemah.
Aku tahu kalau saat itu dia sudah
mencapai klimaks, sedangkan aku tidak tahu kapan aku menikmati puncak
sebenarnya karena berkali-kali aku merasakan kenikmatan tiada tara
“Sayaaang… kamu puas..” Tanya mas Gio sambil memeluk tubuhku “Ya..
maaas… terima kasih..” Jawabku dengan penuh kemesraan bahkan aku kecup
bibirnya yang mulai basah dengan tubuhnya.
Sampai menjelang malam aku berada di
rumah mas Gio dan akhirnya pulang setelah ada keluarga mas Gio datang,
keesokan harinya aku pergi ke kantor dengan wajah berseri bahkan aku
ingin cepat-cepat sampai. Sudah tidak sabar ingin melihat pria pujaanku
karena hampir semalaman aku tidak dapat memejamkan mata memikirkan apa
yang telah aku lakukan dengan mas Gio, pria yang selama ini menjadi
pujaanku.
Belum sampai di kantor aku sudah di
hadapkan pemandangan yang tidak mengenakan didepan kantor. Mas Gio di
antar oleh tuangannya malah mereka saling berciuman sebelum akhirnya
tunangan mas Gio pergi dengan mobilnya, aku menatapnya penuh cemburu
tapi aku sadar kalau dia memang sudah milik wanita lain tapi tetap saja
mata ini menangis melihat hal itu, sampai-sampai aku tidak sadar kalau
mas Gio melihat ke arahku.
Sekian Cerita Hangat dan Panas ini kami lampirkan di artikel ini, bagi kalian yang ingin merasa jika artikel ini silahkan beri komentar apa yang kurang dari kata-kata yang ada diatas ini.